Halaman

Sabtu, 20 November 2010

PENJUAL SAPU

Adalah seorang tua, sebut saja Pak Udin namanya.
Sejak lima tahun yang lalu aku memperhatikan aktivitasnya.
Setiap hari aku melihat ia berjalan kaki dari pagi sampai sore.
Pundaknya selalu memanggul sapu lidi.
Aku perkirakan usianya 65 tahun.
Sapu lidi yang selalu dipanggulnya, dijual hanya seharga Rp. 5.000

Di tempat terpisah, di sebuah pom bensin.
Nampak seorang tua yang lain.
Badannya lebih tegar di banding Pak Udin si penjual sapu.
Namun ia tidak memanggul sapu, melainkan keranjang plastik.
Setiap kali ada yang sudah selesai mengisi bensin, dengan sigap si orang tua ini mendekat.
Ia menyodorkan keranjang plastik.
Ya, di mengemis!!!

Di tempat terpisah, di sebuah bank.
Aku juga mendapati orang tua yang lain.
Meski sederhana, bajunya rapi dan dia mengendarai sedan mengkilap. 
Ku perkirakan usianya 60 tahun.
Dia adalah pengusaha terbesar dan terkenal di kotaku. Namanya Haji Jumbri.
Dia hanya lulusan SD, dulu pekerjaannya hanyalah seorang buruh kayu.
Namun dengan keuletan dan ketekunannya, saat ini ia berhasil menjadi orang terkaya di kotaku.

Sahabat, seringkali kita jumpai paradoksal dalam kehidupan ini.
Usia yang sama, tingkat pendidikan yang sama, namun memiliki pola pikir dan sikap yang sangat bertolak belakang.

Perbedaan sikap dan pola pikir inilah sebenarnya yang menentukan kadar kesuksesan seseorang. Tidak salah kalau ada yang bilang bahwa sekolah tinggi, dan kecerdasan intelektual yang dahsyat, tidak menjamin kesuksesan hidup seseorang.

Sahabat, satu hal yang harus kita ingat :
Orang-orang yang sukses tidak pernah berhenti berjuang sebelum impiannya tercapai, seberapapun beratnya ujian yang menimpanya.

Orang-orang gagal, seringkali berlindung dibalik jutaan alasan untuk menutupi kemalasan dan egoismenya sehingga ia menyerah saat menghadapi ujian kecil dalam perjalanan meraih mimpinya.

Mulai detik ini, tulis dan visualkan impian Anda. Buat target pencapaianya, dan buat komitmen untuk tidak berhenti sebelum berhasil meraihnya. Dengan komitmen, perjuangan dan doa tiada henti, pasti Allah SWT akan menyampaikan Anda untuk meraih impian terbesar dalam hidup Anda. Meski bagi banyak orang Anda dicap sebagai orang gila.

SELAMA TIDAK BERDOSA, LAKUKAN.

Semoga Allah SWT menguatkan tekad dan memudahkan upaya Anda untuk meraih impian bagi orang-orang yang Anda cinta. I love you. Wassalam.

Senin, 15 November 2010

SUKSES TANPA MASALAH

Sahabat, ini cerita tentang  setetes air.
Sebut saja namanya Bening.
Satu hari, Bening hanyut bersama milyaran sahabatnya.
Sampailah alirannya ke sebuah got yang kotor dan bau. Bening mengeluh berteriak,"Tidak, tidak. Aku tidak mau mengalir ke got bau itu!!"
Milyaran sahabatnya memandang aneh. Seorang diantara mereka berucap lirih,"Kalau kamu tidak mau, ya sudah sana kembali!"
Bening menuruti anjuran sahabatnya, sekuat tenaga ia mencoba melawan arus milyaran sahabatnya. Semakin ia berusaha keras, semakin ia merasa lelah, hingga akhirnya ia pun terseret bersama milyaran sahabatnya. Tergenang di got yang kotor dan bau.
Berhari-hari, Bening dan sahabatnya terus mengalir hingga mereka menuju sebuah sungai yang jernih. Tapi sayang, banyak batu-batu terjal di anak sungai itu. Bahkan arusnya sangat deras.
Bening berteriak,"Aku tidak mau menuju sungai itu. Banyak batu dan arusnya keras, pasti badanku akan remuk tak berbentuk."
Sahabat disekelilingnya diam. Mereka tersenyum bahkan dengan riang melarutkan diri hingga hanyut dibawa arus. Bening terus berontak, ia kembali melawan arus sebelum akhirnya kehabisan tenaga dan hanyut dipermainkan arus. Berkali-kali Bening menjerit kala tubuhnya menghantam batu besar.
Tak terasa, akhirnya rombongan air itu sampailah di laut. Bening berteriak girang,"Aaaahhh inilah tempat yang kuidamkan. Luas dan tenang, hingga aku bebas berenang."
Semakin siang, matahari semakin terik. Bening kembali mengeluh. Badannya terasa kering, dan ia kembali menjerit saat melihat sahabatnya satu persatu melayang ke angkasa.
"Aku tak mau dimakan matahari. Aku mau tinggal disini saja, menikmati tenangnya gelombang."
Apa daya, sinar matahari menguapkan dirinya yang hancur menjadi partikel-partikel kecil. Tak berapa lama partikel-partikel Bening berkumpul kembali dengan para sahabatnya di gumpalan awan. Bening bergumam,"Aaaah, nikmatnya ya berada di atas sini. Aku bisa menikmati indahnya alam dengan puas."
Belum puas menikmati pemandangan, tiba-tiba angin bertiup kencang. Gumpalan awan yang ditempati Bening bersama para sahabatnya terbang seketika. Bening menjerit-jerit. Jeritanya semakin kencang ketika tiba-tiba awan tempatnya singgah menjadi gelap dan terdengar dentuman-dentuman yang memekakkan telinga.
Hujan pun turun. Kembali Bening berteriak saat melihat sahabat-sahabatnya berterbangan menjadi butiran hujan. Ia membayangkan betapa sakit rasanya terjatuh dari ketinggian. Ia terus melawan, tapi ia tak berdaya. Tubuh kecilnya meluncur jatuh dari awan. Bening menjerit dan menutup matanya. Namun semakin lama, ia justru merasakan nikmatnya meluncur dalam hujan. Saat Bening membuka mata, tubuhnya terhempas di danau bening di pegunungan.
Sahabat, banyak di antara kita yang selalu mengeluh saat menghadapi masalah. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang berusaha sekuat tenaga untuk menghindari masalah, sebagaimana dilakukan Bening. Yang terjadi, semakin keras kita berusaha menghindari masalah, justru masalah bertubi-tubi menghampiri kita.
Sahabat, sadarkah kita bahwa saat kita mengharapkan keberhasilan pastilah secara bersamaan kita pun akan mendapatkan kegagalan dalam paketnya. Persis saat kita membeli barang kesenangan kita, selain mendapatkan kemudahan dan manfaat kita pun pasti juga akan mendapati kerusakan dan kecacatan di dalamnya.
Itulah kehidupan sahabatku. Keberhasilan dan kegagalan adalah satu paket yang tidak bisa kita beli secara terpisah. Saat Anda mengharapkan kesuksesan, pasti Anda pun akan menghadapi kegagalan. Saat Anda mengharapkan kelancaran urusan, pasti Anda pun akan menerima masalah.
Masalah dan kegagalan adalah cara Allah SWT untuk mendidik dan mendewasakan kita. Semakin sering kita menghadapi masalah, semakin paham kita dalam menemukan solusinya.
Atasilah masalah, jangan pernah menghindarinya.
Semoga Allah SWT memudahkan dan menguatkan usaha Anda untuk meraih mimpi-mimpi dan harapan Anda. Wassalam. I love you.

Jumat, 12 November 2010

ALLAH SWT MAHA TIDAK ADIL

ya Allah engkau memang selalu tidak adil
aku meminta kemudahan dalam hidup ini
KAU selalu memberiku kesulitan dan hambatan
ya Allah engkau memang selalu tidak adil
aku meminta harta yang banyak dan penuh berkah
KAU selalu memberiku kekurangan dan hutang yang menumpuk
daripada menunggu doaku KAU kabulkan di sajadahku
aku memilih keluar dari rumahku dan mengejar harapanku
mencucurkan keringatku, meremukkan tulang-tulangku
ya Allah engkau benar-benar sangat tidak adil
dalam penatku aku memohon agar disegerakan pemenuhan doaku
KAU memberiku kelelahan menempuh jalan panjang ini
ya Allah, malam ini aku termenung
ternyata yang KAU beri jauh lebih baik dari yang aku minta
38 tahun kau berikan aku kehidupan yang luar biasa
bertemu dengan orang-orang sedih
berjumpa dengan orang-orang senang
berteman dengan orang-orang pesimis
bergaul dengan orang-orang optimis
ya Allah, ternyata KAU begitu adil......
lelah, susah, sedih, penat yang kurasakan
ternyata adalah cara-MU untuk mendidikku
hingga aku siap menerima pengabulan doa-doa yang kupintakan pada-MU.

Sahabat, seringkali kita menggerutu kepada sang pencipta, saat yang kita terima tidak sesuai dengan doa yang kita pinta. Cobalah Anda merenung lebih dalam kenapa Allah SWT melakukan hal itu. Ketemu kan? Ternyata Allah SWT dialah yang Maha Tahu tentang semua hal.

Ketika Anda meminta rezeki yang berlimpah, justru Allah memberikan anda kesulitan bisnis, kejatuhan keluarga. Kenapa itu terjadi? Karena IA ingin melihat, seberapa kuatkah kita mampu menjalani proses untuk meraih rezeki yang berlimpah itu.

Dalam kehidupan, berapa banyak orang yang diberi rezeki berlimpah, justru kehidupan semakin menjadi lebih buruk dibanding sebelum ia menerima rezeki.

Sahabat, Allah SWT tidak akan pernah memberikan apa yang kita minta, karena memang kita belum memiliki kesiapan untuk menerimanya.

Intinya, Allah SWT tidak akan pernah memberikan apa yang kita minta, tetapi PASTI IA MEMBERIKAN APA YANG BENAR-BENAR KITA PERLUKAN.

Nah sobat, bila sampai detik ini harapan-harapan yang kau panjatkan kepada-NYA tidak juga kunjung terpenuhi, sudah selayaknya Anda merenung.

Sudah maksimalkan usaha yang kita lakukan untuk meraih harapan itu?
Atau benar-benar sudah kuatkah mental kita untuk menerima dan mengambil tanggung jawab bila harapan dan doa itu dikabulka-NYA.

Silahkan Anda renungkan. Semoga Anda sukses untuk menjadi Pemenang Kehidupan Sejati!!! Wassalam. I love you.

Kamis, 11 November 2010

ANAKKU

Namanya Ananda Aly Faza sejak masih dikandungan aku dan istri memanggilnya Anan.
Istriku melahirkannya agak payah karena ketubannya pecah lebih dulu. Karena pengalaman pertama, aku dan istri kurang paham. Satu jam Usai subuh itu, bidadariku mengeluh kelaparan, aku belikan nasi bungkus. Masya allah, nasinya keras bukan main. Isteriku muntah, kubuatkan susu hangat, muntah lagi. Setelah kebelakang dia mengeluh pusing dan ada keluar cairan. Kami masih seperti orang bego.
Alhamdulillah, jam 7.30 Allah SWT mengirim dua kakak ipar perempuanku. Melihat kondisi isteriku, mereka langsung menghardikku.
"Ayo cepat, bawa isterimu ke bidan. Orang sudah mau melahirkan gini masih nyantai-nyantai."
"Nyantai?" batinku terpana. Karena mendengar kata "melahirkan" yang sudah kami tunggu 9 bulan lamanya, reflek aku menghidupkan motor dan mengantarkan istriku ke bidan yang jaraknya cuma 50 meter dari gubuk kami.
Alhamdulillah, jam 10.00 WIB putra pertamaku lahir kedunia dengan tangisan yang kencang.
Sedari masih dalam kandungan, kami selalu mengajak anakku berkomunikasi. Kami ceritakan mimpi-mimpi kami dan keinginan kami untuk melibatkannya dalam banyak aktivitas kami agar ia mengerti apa yang kami lakukan.
Tak terasa, sudah 6 tahun kami belajar memelihara dan mendidiknya. Satu hal yang tidak pernah bisa aku lupakan adalah harapannya yang sangat tinggi untuk melihat kesuksesanku.
Suatu malam, pukul 23.00 WIB, saat aku usai melakukan prospek perdanaku dalam bisnis multilevel di HD, isteriku bercerita.
"Setelah ayah keluar dari rumah, kami menonton televisi sambil makan roti dan minum segelas teh. Kebiasaan mas Anan, rotinya dicelupin ke teh kan? Cuman, setiap nyelupin roti, mas Anan selalu bilang mudahan lancar, mudahan lancar. Terus ummi nanya, emangnya apa yang lancar mas?" 
"Tau gak yah, apa jawab mas anan?"
"Apa katanya mi?" jawabku bingung
"Itu lho mi, mudahan usaha ayah lancar ya. Supaya nanti Anan bisa sekolah yang tinggi."
Mendengar cerita isteriku, tanpa kusadari air mataku mengalir, lalu kupeluk anak pertamaku yang telah terlelap dalam mimpi indahnya. Sejak saat itu aku memutuskan serius dan full time menjalankan bisnisku di MLM HD, apapun kesulitan yang ada dihadapanku. Semua kulakukan semata-mata untuk memenuhi harapan anakku.
Sahabat, seringkali kita merasa putus asa dan menyerah kala mendapat masalah dan hambatan dalam setiap usaha kita. Tidak jarang kita merasa tidak memiliki harapan. Saat itu terjadi, cobalah Anda mengingat kembali harapan orang-orang yang Anda cintai. Bisa istri, anak, orang tua, keponakan, nenek, kakek, atau sahabat Anda. 
Saya sudah mempraktekkannya 1,5 tahun terakhir dan terbukti sangat efektif.
Mungkin Anda bisa mengubur dan menghancurkan impian Anda, tapi jangan sampai Anda menghancurkan impian dan harapan orang-orang yang Anda cintai. 
Selamat berjuang dan semoga sukses selalu untuk Anda.
 I love you.